Ingin pipis saat sedang berkendara mungkin bukan masalah, tinggal mencari toilet umum atau pom bensin. Namun lain halnya jika Anda sedang berada dalam kondisi terjebak macet, Anda seringkali terpaksa harus menahannya lebih lama. Benarkah kondisi ini pada akhirnya bisa menimbulkan batu pada ginjal?
"Tidak, itu terjadi dalam kondisi kronis saja alias kalau menahan buang air kecilnya terjadi selama berbulan-bulan. Kalau dalam musim hujan ini kan paling lama 2 bulan, itu pun tidak setiap hari," ujar Dr. dr. Nur Rasyid, SpU(K), Ketua Departemen Urologi RSCM, saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis Rabu (29/1/2014).
Meskipun begitu, bukan berarti lantas Anda 'diizinkan' untuk membiasakan diri menahan buang air kecil, lho. Jika memang Anda sedang berada dalam kondisi yang memungkinkan untuk buang air kecil, maka sebaiknya tidak sampai ditunda terlalu lama, apalagi sampai berjam-jam.
Serupa dengan dr Rasyid, Dr Chaidir A Mochtar, SpU, PhD, spesialis urologi dari RSCM juga berpesan agar Anda tidak membiasakan diri untuk menahan buang air kecil, terutama jika tidak sedang dalam kondisi darurat seperti terjebak macet.
"Yang penting itu dalam keadaan tidak terpaksa jangan dibiasakan untuk menahan buang air kecil. Kebiasan itu sama sekali tidak baik," ungkap Dr Chaidir, yang kini juga aktif sebagai Ketua IAUI (Ikatan Ahli Urologi Indonesia).
Dilanjutkan oleh Dr Chaidir, kebiasaan sering menahan buang air kecil paling sering menimbulkan infeksi saluran kemih. Infeksi tersebut biasanya memiliki gejala seperti nyeri pada perut bagian bawah, muncul rasa perih saat buang air kecil, dan frekuensi buang air kecil juga menjadi lebih sering namun dengan volume yang sedikit.
"Nanti bisa juga gejalanya berlanjut dengan muncul demam dan nyeri di daerah pinggang karena infeksinya menyebar. Kalau bisa sebelum muncul demam, alias saat muncul gejala nyeri saat berkemih, segera periksakan diri ke dokter. Kalau sempat tes urine dulu sebelum ke dokter, jadi bisa sekalian diperiksa hasil tesnya. Nanti akan diperiksa lebih lanjut dan diberikan pengobatan yang tepat sesuai kondisi pasien," tutur Dr Chaidir.
Dilansir Medical News Today, batu ginjal biasanya terdiri dari senyawa yang disebut kalsium oksalat, yaitu hasil dari akumulasi mineral terlarut pada lapisan dalam ginjal. Benda ini dapat tumbuh hingga seukuran bola golf dengan struktur seperti kristal.
Pada umumnya penyakit ginjal disebabkan oleh rutinitas pekerjaan yang membuat pola makan menjadi tidak teratur, kurang minum air putih, sering menahan buang air kecil, dan banyak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung bahan kimia.
Sumber: detikHealth
Meskipun begitu, bukan berarti lantas Anda 'diizinkan' untuk membiasakan diri menahan buang air kecil, lho. Jika memang Anda sedang berada dalam kondisi yang memungkinkan untuk buang air kecil, maka sebaiknya tidak sampai ditunda terlalu lama, apalagi sampai berjam-jam.
Serupa dengan dr Rasyid, Dr Chaidir A Mochtar, SpU, PhD, spesialis urologi dari RSCM juga berpesan agar Anda tidak membiasakan diri untuk menahan buang air kecil, terutama jika tidak sedang dalam kondisi darurat seperti terjebak macet.
"Yang penting itu dalam keadaan tidak terpaksa jangan dibiasakan untuk menahan buang air kecil. Kebiasan itu sama sekali tidak baik," ungkap Dr Chaidir, yang kini juga aktif sebagai Ketua IAUI (Ikatan Ahli Urologi Indonesia).
Dilanjutkan oleh Dr Chaidir, kebiasaan sering menahan buang air kecil paling sering menimbulkan infeksi saluran kemih. Infeksi tersebut biasanya memiliki gejala seperti nyeri pada perut bagian bawah, muncul rasa perih saat buang air kecil, dan frekuensi buang air kecil juga menjadi lebih sering namun dengan volume yang sedikit.
"Nanti bisa juga gejalanya berlanjut dengan muncul demam dan nyeri di daerah pinggang karena infeksinya menyebar. Kalau bisa sebelum muncul demam, alias saat muncul gejala nyeri saat berkemih, segera periksakan diri ke dokter. Kalau sempat tes urine dulu sebelum ke dokter, jadi bisa sekalian diperiksa hasil tesnya. Nanti akan diperiksa lebih lanjut dan diberikan pengobatan yang tepat sesuai kondisi pasien," tutur Dr Chaidir.
Dilansir Medical News Today, batu ginjal biasanya terdiri dari senyawa yang disebut kalsium oksalat, yaitu hasil dari akumulasi mineral terlarut pada lapisan dalam ginjal. Benda ini dapat tumbuh hingga seukuran bola golf dengan struktur seperti kristal.
Pada umumnya penyakit ginjal disebabkan oleh rutinitas pekerjaan yang membuat pola makan menjadi tidak teratur, kurang minum air putih, sering menahan buang air kecil, dan banyak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung bahan kimia.
Sumber: detikHealth
No comments:
Post a Comment