Saat terjebak macet, salah satu hal yang bisa mengganggu para pengendara adalah tiba-tiba merasa ingin buang air kecil. Dapat memberikan efek buruk jika terlalu sering ditahan, kendalikan rasa ingin buang air kecil dengan cara berikut.
"Kalau macet kan memang sifatnya di luar perkiraan, jadi bisa dikira-kira kok agar rasa ingin buang air kecil tidak terlalu sering ketika orang tersebut sedang berada di tengah perjalanan," papar Dr Chaidir A Mochtar, SpU, PhD, spesialis urologi dari RSCM saat berbincang dengan detikHealth, Rabu (29/1/2014).
Disebutkan oleh dr Chaidir, usahakan jika memang ingin melakukan perjalanan dengan kendaraan bermotor atau angkutan umum untuk membatasi asupan air putih. Dengan begitu, jumlah air yang diolah di dalam tubuh juga tidak akan berlebihan dan akan mengurangi frekuensi buang air kecil.
Asupan air putih memang diperlukan tubuh agar tak dehidrasi sepanjang hari, namun dr Chaidir mengungkapkan kalau untuk sesekali tak masalah Anda memperhitungkan lamanya waktu perjalanan terlebih dahulu untuk mencegah munculnya rasa buang air kecil secara berlebihan. Yang penting, Anda masih tetap bisa minum meskipun mungkin tidak terlalu banyak jumlahnya.
Selain itu, usahakan juga untuk mengenali area jalan yang akan Anda lewati. Apakah selama perjalanan tersebut ada area toilet umum seperti pom bensin. Dengan memperkirakan hal tersebut, Anda tahu apakah ada tempat untuk buang air kecil jika tiba-tiba muncul.
"Perkirakan juga apakah rute yang akan dilewati termasuk daerah rawan macet atau tidak. Kan sudah banyak informasi yang memberitahukan kondisi macet di jalan. Kalau memang rutenya melewati daerah macet, ya jangan terlalu banyak minum dulu sebelumnya," ujar dr Chaidir, yang kini juga aktif sebagai Ketua IAUI (Ikatan Ahli Urologi Indonesia).
Sependapat dengan dr Chaidir, Dr. dr. Nur Rasyid, SpU(K), Ketua Departemen Urologi RSCM, mengungkapkan bahwa membatasi minum air putih bisa menjadi salah satu cara mengurangi frekuensi buang air kecil saat akan melakukan perjalanan, terutama di daerah macet.
"Proses normalnya kan urine bisa ditampung 300-400 cc, dengan produksi sekitar 50 cc per jam jika minum air putihnya biasa. Jadi seharusnya bisa ditahan dalam jangka waktu 4-6 jam. Sebelum berangkat jangan terlalu banyak minum dulu. Tidak akan bikin dehidrasi kok, kan sesaat. Nanti kalau sudah sampai tempat tujuan baru minum air putih lagi," terang dr Rasyid kepada detikHealth.
Sumber: detikHealth
Disebutkan oleh dr Chaidir, usahakan jika memang ingin melakukan perjalanan dengan kendaraan bermotor atau angkutan umum untuk membatasi asupan air putih. Dengan begitu, jumlah air yang diolah di dalam tubuh juga tidak akan berlebihan dan akan mengurangi frekuensi buang air kecil.
Asupan air putih memang diperlukan tubuh agar tak dehidrasi sepanjang hari, namun dr Chaidir mengungkapkan kalau untuk sesekali tak masalah Anda memperhitungkan lamanya waktu perjalanan terlebih dahulu untuk mencegah munculnya rasa buang air kecil secara berlebihan. Yang penting, Anda masih tetap bisa minum meskipun mungkin tidak terlalu banyak jumlahnya.
Selain itu, usahakan juga untuk mengenali area jalan yang akan Anda lewati. Apakah selama perjalanan tersebut ada area toilet umum seperti pom bensin. Dengan memperkirakan hal tersebut, Anda tahu apakah ada tempat untuk buang air kecil jika tiba-tiba muncul.
"Perkirakan juga apakah rute yang akan dilewati termasuk daerah rawan macet atau tidak. Kan sudah banyak informasi yang memberitahukan kondisi macet di jalan. Kalau memang rutenya melewati daerah macet, ya jangan terlalu banyak minum dulu sebelumnya," ujar dr Chaidir, yang kini juga aktif sebagai Ketua IAUI (Ikatan Ahli Urologi Indonesia).
Sependapat dengan dr Chaidir, Dr. dr. Nur Rasyid, SpU(K), Ketua Departemen Urologi RSCM, mengungkapkan bahwa membatasi minum air putih bisa menjadi salah satu cara mengurangi frekuensi buang air kecil saat akan melakukan perjalanan, terutama di daerah macet.
"Proses normalnya kan urine bisa ditampung 300-400 cc, dengan produksi sekitar 50 cc per jam jika minum air putihnya biasa. Jadi seharusnya bisa ditahan dalam jangka waktu 4-6 jam. Sebelum berangkat jangan terlalu banyak minum dulu. Tidak akan bikin dehidrasi kok, kan sesaat. Nanti kalau sudah sampai tempat tujuan baru minum air putih lagi," terang dr Rasyid kepada detikHealth.
Sumber: detikHealth
No comments:
Post a Comment