Tahukah Anda bahwa kita bisa berkontribusi untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan dengan cara mudah, yakni meningkatkan asupan sayur dan buah dalam menu harian kita?
Mengonsumsi lima porsi buah dan sayur setiap hari bisa mencegah 15.000 kematian dini, termasuk 7.000 kasus penyakit jantung koroner, 15.000 akibat kanker, dan lebih dari 3.000 akibat stroke.
Meningkatkan asupan serat juga akan menyelamatkan 4.000 jiwa, demikian menurut para ahli dari Oxford University. Angka kematian juga bisa dicegah dengan mengurangi konsumsi garam dan asupan lemak. Paling tidak 33.000 nyawa bisa diselamatkan jika jumlah orang yang makan serat secara nasional meningkat.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology and Community Health itu menganalisis kematian akibat stroke, kanker, dan penyakit jantung koroner dengan menghitung asupan makanan dan nutrisi. Penelitian juga dilakukan untuk melihat pengaruh pola makan pada angka kesakitan dan kematian dini pada tahun 2005 hingga 2007.
Tangkal Kanker dengan Sayuran Mentah
Beruntunglah mereka yang suka mengonsumsi sayuran mentah. Banyak penelitian menyimpulkan bahwa sayuran mentah dapat mengurangi risiko terkena kanker.
Hasil penelitian Roswell Park Cancer Institute, New York menunjukkan mereka yang mengonsumsi brokoli, kol atau kembang kol tanpa dimasak minimal tiga kali sebulan, mengalami penurunan risiko terkena kanker kandung kemih hingga 40% dibandingkan yang tidak menjalankan kebiasaan ini.
Penelitian tersebut di atas dilakukan dengan melakukan survei terhadap 275 orang yang menderita kanker kandung kemih serta 825 orang yang tidak mengidap kanker. Sebagai hasilnya, mereka yang tidak merokok dan mengonsumsi setidaknya tiga porsi sayuran brokoli dan kol setiap bulannya terhindar dari kanker kandung kemih sebesar 73% daripada para perokok yang mengonsumsi kurang dari tiga sajian brokoli dan kol mentah.
Namun perlu diketahui bahwa manfaat sayur sebagai penangkal kanker tidak berlaku bagi sayuran yang sudah dimasak. Pemimpin riset, Dr. Li Tang, menyatakan proses memasak sayur bisa mengurangi senyawa isotiosianat (senyawa yang dapat mengurangi risiko kanker) antara 60% hingga 90%.
Selain itu, laporan, yang diterbitkan dalam jurnal Cancer, Epidemiology, Biomarkers and Prevention menyebutkan bahwa mengonsumsi lima porsi sayuran mentah seperti buncis, wortel, jagung, dan sayuran berdaun gelap dapat menurunkan risiko terkena kanker kelenjar getah bening sebesar 50 persen.
Mau bereksperimen dengan sayur mentah? Santap karedok atau salad sayur lebih sering!
5 Langkah Menikmati Sayuran Mentah
Anda ingin menjadi raw foodist, tetapi termasuk orang yang kurang atau sama sekali tak menyukai sayur? Jangan mundur teratur dulu. Antipati Anda terhadap sayur, apalagi yang mentah, dapat diantisipasi dengan langkah-langkah berikut ini.
1. Ubah pola pikir
Jika Anda mengasosiasikan sayur dengan rasa tidak enak di lidah, apa pun cara yang dilakukan, Anda tetap tidak akan bisa menikmatinya. Ubahlah pandangan tersebut, dan rasakan bedanya.
2. Coba latih kepekaan lidah
Selama bertahun-tahun penyedap rasa, pemanis buatan, dan zat makanan artifisial lainnya tanpa disadari telah menumpulkan indera pengecap. Itulah sebabnya kita harus mengurangi makanan yang mengandung bahan tersebut dari diet sehari-hari. Dengan demikian rasa sayur dan buah mentah akan lebih dapat diterima lidah Anda.
3. Mulai pelan-pelan
Tidak perlu mengubah pola makan secara drastis. Masukkan sayur, buah, dan kacang mentah dalam menu harian. Misalnya, dengan menaburkannya di makanan. Coba nikmati salad dengan mayonaise dressing dulu. Jika terbiasa, ganti ke raw dressing atau tanpa dressing sama sekali.
4. Hiasi piring dengan menu "pelangi"
Seperti pelangi, sayuran pun berwarna-warni. Tiap warna mewakili vitamin, mineral, dan rasa yang berbeda-beda. Masukkan sayur dan buah yang belum pernah dicoba ke dalam "pelangi" Anda. Isi piring yang terlihat cantik pasti menambah selera Anda.
5. Kreasikan sayur-sayuran menjadi jus, sup, atau saus
Be creative! Jika pada awalnya Anda masih sulit mengunyah sayur-sayuran mentah dalam bentuk asli, ubah saja menjadi jus, sup, atau saus. Inspirasinya bisa Anda dapatkan dari buku resep raw food atau berbagai situs raw food di internet.
Sumber: KompasHealth
Mengonsumsi lima porsi buah dan sayur setiap hari bisa mencegah 15.000 kematian dini, termasuk 7.000 kasus penyakit jantung koroner, 15.000 akibat kanker, dan lebih dari 3.000 akibat stroke.
Meningkatkan asupan serat juga akan menyelamatkan 4.000 jiwa, demikian menurut para ahli dari Oxford University. Angka kematian juga bisa dicegah dengan mengurangi konsumsi garam dan asupan lemak. Paling tidak 33.000 nyawa bisa diselamatkan jika jumlah orang yang makan serat secara nasional meningkat.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology and Community Health itu menganalisis kematian akibat stroke, kanker, dan penyakit jantung koroner dengan menghitung asupan makanan dan nutrisi. Penelitian juga dilakukan untuk melihat pengaruh pola makan pada angka kesakitan dan kematian dini pada tahun 2005 hingga 2007.
Tangkal Kanker dengan Sayuran Mentah
Beruntunglah mereka yang suka mengonsumsi sayuran mentah. Banyak penelitian menyimpulkan bahwa sayuran mentah dapat mengurangi risiko terkena kanker.
Hasil penelitian Roswell Park Cancer Institute, New York menunjukkan mereka yang mengonsumsi brokoli, kol atau kembang kol tanpa dimasak minimal tiga kali sebulan, mengalami penurunan risiko terkena kanker kandung kemih hingga 40% dibandingkan yang tidak menjalankan kebiasaan ini.
Penelitian tersebut di atas dilakukan dengan melakukan survei terhadap 275 orang yang menderita kanker kandung kemih serta 825 orang yang tidak mengidap kanker. Sebagai hasilnya, mereka yang tidak merokok dan mengonsumsi setidaknya tiga porsi sayuran brokoli dan kol setiap bulannya terhindar dari kanker kandung kemih sebesar 73% daripada para perokok yang mengonsumsi kurang dari tiga sajian brokoli dan kol mentah.
Namun perlu diketahui bahwa manfaat sayur sebagai penangkal kanker tidak berlaku bagi sayuran yang sudah dimasak. Pemimpin riset, Dr. Li Tang, menyatakan proses memasak sayur bisa mengurangi senyawa isotiosianat (senyawa yang dapat mengurangi risiko kanker) antara 60% hingga 90%.
Selain itu, laporan, yang diterbitkan dalam jurnal Cancer, Epidemiology, Biomarkers and Prevention menyebutkan bahwa mengonsumsi lima porsi sayuran mentah seperti buncis, wortel, jagung, dan sayuran berdaun gelap dapat menurunkan risiko terkena kanker kelenjar getah bening sebesar 50 persen.
Mau bereksperimen dengan sayur mentah? Santap karedok atau salad sayur lebih sering!
5 Langkah Menikmati Sayuran Mentah
Anda ingin menjadi raw foodist, tetapi termasuk orang yang kurang atau sama sekali tak menyukai sayur? Jangan mundur teratur dulu. Antipati Anda terhadap sayur, apalagi yang mentah, dapat diantisipasi dengan langkah-langkah berikut ini.
1. Ubah pola pikir
Jika Anda mengasosiasikan sayur dengan rasa tidak enak di lidah, apa pun cara yang dilakukan, Anda tetap tidak akan bisa menikmatinya. Ubahlah pandangan tersebut, dan rasakan bedanya.
2. Coba latih kepekaan lidah
Selama bertahun-tahun penyedap rasa, pemanis buatan, dan zat makanan artifisial lainnya tanpa disadari telah menumpulkan indera pengecap. Itulah sebabnya kita harus mengurangi makanan yang mengandung bahan tersebut dari diet sehari-hari. Dengan demikian rasa sayur dan buah mentah akan lebih dapat diterima lidah Anda.
3. Mulai pelan-pelan
Tidak perlu mengubah pola makan secara drastis. Masukkan sayur, buah, dan kacang mentah dalam menu harian. Misalnya, dengan menaburkannya di makanan. Coba nikmati salad dengan mayonaise dressing dulu. Jika terbiasa, ganti ke raw dressing atau tanpa dressing sama sekali.
4. Hiasi piring dengan menu "pelangi"
Seperti pelangi, sayuran pun berwarna-warni. Tiap warna mewakili vitamin, mineral, dan rasa yang berbeda-beda. Masukkan sayur dan buah yang belum pernah dicoba ke dalam "pelangi" Anda. Isi piring yang terlihat cantik pasti menambah selera Anda.
5. Kreasikan sayur-sayuran menjadi jus, sup, atau saus
Be creative! Jika pada awalnya Anda masih sulit mengunyah sayur-sayuran mentah dalam bentuk asli, ubah saja menjadi jus, sup, atau saus. Inspirasinya bisa Anda dapatkan dari buku resep raw food atau berbagai situs raw food di internet.
Sumber: KompasHealth
No comments:
Post a Comment