Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
Usus buntu dalam bahasa latin disebut sebagai Appendix vermiformis, Organ ini ditemukan pada manusia, mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Pada awalnya organ ini dianggap sebagai organ tambahan yang tidak mempunyai fungsi, tetapi saat ini diketahui bahwa fungsi apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) di mana memiliki/berisi kelenjar limfoid.
Penyakit Usus Buntu
Appendicitis merupakan nama penyakit yang menyerang usus buntu. Appendicitis terjadi ketika appendix, nama lain dari usus buntu telah meradang dan membuatnya rentan pecah, ini termasuk darurat medis serius. Operasi dilakukan untuk penyembuhan radang usus yang membengkak, operasi ini membutuhkan perawatan terlebih dahulu kira-kira 3 bulan yang tentunya akan sangat memakan banyak biaya. Bila terjadi gejala usus buntu dalam waktu tiga hari berturut-turut, penderita harap segera menghubungi dokter atau datang ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis sehingga bisa langsung dioperasi, akan tetapi jika gejala usus buntu dibiarkan lebih dari satu minggu, maka perawatan medis serius sangat diperlukan untuk meredakan radang usus yang terjadi sebelum penderita melakukan operasi penyembuhan.
Sering kita mendengar mitos, bahwa penyakit usus buntu ini terjadi akibat kita menelan biji cabe atau biji jambu biji. Namun sebenarnya mitos ini tidaklah benar. Sebenarnya yang menyebabkan terjadinya peradangan pada usus buntu adalah akibat kita kurang minum air. Mengapa demikian? Kurang minum air, dapat berakibat frekuensi buang air besar (BAB) juga berkurang. Frekuensi BAB berkurang, sementara makanan yang kita makan sudah jadi sampah, yang siap dibuang, terhambat di usus besar. Akibat semakin banyak penumpukan sampah di usus besar, akhirnya kotoran tersebut naik, dan masuk ke usus buntu. Karena sudah berupa kotoran, membusuk, jadilah infeksi. Infeksi terjadi, kadar darah putih naik (karena ada infeksi), makanya kalau ada gejala penyakit usus buntu, waktu dicek darah, kadar lecocyt pasti meningkat dengan tajam.
Jadi, kalau mau terhindar dari penyakit usus buntu: Banyak lah minum air! Kotoran di dalam usus buntu akan keluar di 'flushing' oleh air putih.
Gejala yang terjadi jika terjadi peradangan pada usus buntu antara lain:
* Sakit perut, terutama dimulai di sekitar pusar dan bergerak ke samping kanan bawah.
* Nafsu makan menurun.
* Mual dan muntah.
* Diare, konstipasi (sembelit), atau sering buang angin.
* Demam rendah setelah gejala lain muncul.
* Perut bengkak.
Sumber: diolah dari wikipedia
No comments:
Post a Comment