Sayuran buah bernama terong ini sangat kaya gizi dan memiliki rasa yang enak jika diolah dengan benar. Termasuk dalam keluarga Solanaceae, terong popular digunakan sebagai bahan masakan yang banyak dijual di pasaran. Jenisnya pun beragam, tak hanya yang berwarna ungu. Tentunya, semakin banyak masakan yang bisa diolah dari terong, sebut saja selai dan dodol. Di Bengkulu, terong bahkan dijadikan makanan khas yang diolah menjadi manisan. Penasaran kan? Mari kita kenali jenis-jenisnya.
Beda jenis, beda olahannya
Terong Pipit
Biasa disebut terong mini karena ukurannya yang kecil. Bentuknya bulat, selain berwarna hijau, juga ada yang berwarna ungu. Umumnya dimakan sebagai lalapan dan biasa terhidang di menu masakan Sunda, seperti karedok (pecel dengan sayuran serba mentah).
Terong Telunjuk
Bentuknya panjang seperti telunjuk, dan lazim terdapat di menu masakan Sumatera. Misalnya, dimasak untuk bumbu gulai dengan campuran udang atau daging sapi serta disambal balado, dapat juga ditumis dengan tambahan tauco.
Terong Ungu
Jenis ini yang paling terkenal dari terong. Bentuknya beragam, ada yang bulat dan yang panjang. Jenis terong ungu dengan warna lebih tua dijuluki terong jepang karena sering digunakan pada kuliner Jepang, seperti tempura. Selain kering, rasanya juga renyah. Sementara yang warnanya tidak terlalu gelap, berkarakter lebih lunak. Ada juga yang berwarna hijau, dan biasa dimasukkan sebagai bahan sayur lodeh.
Terong Belanda
Bentuknya lonjong menyerupai telur namun lebih runcing ujungnya. Daging buahnya banyak mengandung sari buah, rasanya agak asam, berwarna agak hitam sampai kekuning-kuningan, kulit buah tipis. Sewaktu belum matang, warnanya kuning lalu berubah menjadi ungu ketika sudah matang. Bijinya bulat pipih, tipis dan keras. Berbeda dengan jenis terong lain, terong belanda ini biasa diolah menjadi jus.
(Sumber: Tabloid NOVA/Nuraini W/Astrid Isnawati)
Terong Telunjuk
Bentuknya panjang seperti telunjuk, dan lazim terdapat di menu masakan Sumatera. Misalnya, dimasak untuk bumbu gulai dengan campuran udang atau daging sapi serta disambal balado, dapat juga ditumis dengan tambahan tauco.
Terong Ungu
Jenis ini yang paling terkenal dari terong. Bentuknya beragam, ada yang bulat dan yang panjang. Jenis terong ungu dengan warna lebih tua dijuluki terong jepang karena sering digunakan pada kuliner Jepang, seperti tempura. Selain kering, rasanya juga renyah. Sementara yang warnanya tidak terlalu gelap, berkarakter lebih lunak. Ada juga yang berwarna hijau, dan biasa dimasukkan sebagai bahan sayur lodeh.
Terong Belanda
Bentuknya lonjong menyerupai telur namun lebih runcing ujungnya. Daging buahnya banyak mengandung sari buah, rasanya agak asam, berwarna agak hitam sampai kekuning-kuningan, kulit buah tipis. Sewaktu belum matang, warnanya kuning lalu berubah menjadi ungu ketika sudah matang. Bijinya bulat pipih, tipis dan keras. Berbeda dengan jenis terong lain, terong belanda ini biasa diolah menjadi jus.
(Sumber: Tabloid NOVA/Nuraini W/Astrid Isnawati)
Tips Memilih dan Mengolah Terong
Terong adalah tanaman asli India. Dinamai eggplant oleh dunia Barat karena bentuknya menyerupai telur dan berwarna putih (sebelum mengalami pengembangbiakan seperti sekarang). Penggunaannya di dapur orang Asia baru dimulai sekitar tahun 3. Indonesia sendiri masuk lima besar produsen terong di dunia setelah Cina, India, Mesir, dan Turki.
Terong termasuk golongan berry karena memiliki banyak biji kevil yang lembut. Biji ini layak konsumsi namun rasanya pahit karena mengandung nikotin. Ia juga "saudara dekat" kentang dan tomat. Secara umum, terong tergolong sayuran, namun secara ilmu botani, terong termasuk buah-buahan.
Nah, bagaimana memilih terong yang baik, dan bagaimana mengolahnya?
1. Baiknya membeli terong yang segar dengan permukaan kulit mengilat, tidak layu, dan keras agar semua manfaat bisa didapat.
2. Kalau ingin yang tak terlalu pahit, pilih yang masih belum matang..
3. Jangan membeli terong dengan bintik-bintik coklat.
4. Terong yang segar tak terlalu lembek jika ditekan dengan jari. Untuk memastikan bijinya tidak kering, ketuk-ketuk kulitnya dengan buku jari. Jika bunyinya kosong, jangan dibeli, ya.
5 Seiring bertambah umurnya, terong mudah busuk dan pahit. Karenanya, simpan di tempat dingin yang kering, dan jangan lupa dibungkus dengan plastik. Gunakan tak lebih dari 2 hari setelah membelinya. Sebelum mengolahnya, keluarkan dan diamkan di suhu ruangan terlebih dahulu.
6. Tak semua orang bisa memakan terong mentah. Usahakan memasaknya dulu sebelum dihidangkan. Karena terong mengandung racun solamine yang bisa menyebabkan alergi.
(Sumber: Tabloid NOVA/Nuraini W/Astrid Isnawati)
Terong termasuk golongan berry karena memiliki banyak biji kevil yang lembut. Biji ini layak konsumsi namun rasanya pahit karena mengandung nikotin. Ia juga "saudara dekat" kentang dan tomat. Secara umum, terong tergolong sayuran, namun secara ilmu botani, terong termasuk buah-buahan.
Nah, bagaimana memilih terong yang baik, dan bagaimana mengolahnya?
1. Baiknya membeli terong yang segar dengan permukaan kulit mengilat, tidak layu, dan keras agar semua manfaat bisa didapat.
2. Kalau ingin yang tak terlalu pahit, pilih yang masih belum matang..
3. Jangan membeli terong dengan bintik-bintik coklat.
4. Terong yang segar tak terlalu lembek jika ditekan dengan jari. Untuk memastikan bijinya tidak kering, ketuk-ketuk kulitnya dengan buku jari. Jika bunyinya kosong, jangan dibeli, ya.
5 Seiring bertambah umurnya, terong mudah busuk dan pahit. Karenanya, simpan di tempat dingin yang kering, dan jangan lupa dibungkus dengan plastik. Gunakan tak lebih dari 2 hari setelah membelinya. Sebelum mengolahnya, keluarkan dan diamkan di suhu ruangan terlebih dahulu.
6. Tak semua orang bisa memakan terong mentah. Usahakan memasaknya dulu sebelum dihidangkan. Karena terong mengandung racun solamine yang bisa menyebabkan alergi.
(Sumber: Tabloid NOVA/Nuraini W/Astrid Isnawati)
No comments:
Post a Comment