Salah satu ciri sperma sehat adalah jika jumlahnya mencapai 20 juta per mililiter sperma
Memperhatikan kesehatan sperma sangat penting bagi pasangan yang tengah berencana memiliki buah hati. Sama halnya sel telur, kondisi sperma menentukan tingkat kesuburan.
Salah satu ciri sperma sehat adalah jika jumlahnya mencapai 20 juta per mililiter sperma atau air mani. Dengan asupan nutrisi yang tepat, seorang pria dewasa bisa memaksimalkan kuantitas sperma.
Berikut jenis makanan yang bermanfaat untuk meningkatkan produksi sperma.
Air Putih
Tak ada fungsi organ yang berjalan normal saat tubuh kekurangan air. Dalam kondisi dehidrasi akibat kekurangan cairan, produksi hormon penghasil sperma akan terhambat. Takaran ideal, konsumsi air sedikitnya delapan gelas per hari.
Daging
Kandungan asam amino (L-arginine dan L-carnitine) dalam sejumlah produk daging bermanfaat untuk meningkatkan hormon testosteron dan meningkatkan produksi sperma. Produk yang baik dikonsumsi adalah ikan tuna, daging unggas, dan daging merah.
Tak hanya makanan mengandung asam amino, tubuh juga membutuhkan asupan makanan mengandung zinc untuk memproduksi sperma. Discovery Health menyarankan sejumlah makanan kaya zinc seperti daging kalkun, kerang, daging kambing, dan daging merah tanpa lemak untuk meningkatkan kuantitas sperma.
Biji Kacang
Selain kaya kandungan zinc dan asam amino, mayoritas produk kacang-kacangan juga memiliki kadar selenium yang cukup tinggi. Porsi yang disarankan adalah seperempat cangkir kacang sehari.
Padi-padian
Granola dan oatmeal juga kaya asam amino (L-arginine dan L-carnitine) yang bermanfaat untuk meningkatkan hormon testosteron dan meningkatkan produksi sperma. Sejumlah produk padi-padian seperti gandum juga kaya zinc.
Buah dan Sayur
Meningkatkan kuantitas sperma juga bisa dilakukan dengan menambah porsi sayur hijau seperti bayam, brokoli, asparagus, dan ganggang laut. Bayam mengandung asam amino, sedangkan lainnya mengandung asam folat yang juga mempengaruhi produksi sperma.
Sementara buah-buahan seperti tomat, semangka, jambu, dan anggur merah, memiliki kadar lycopine yang cukup tinggi. Tak hanya bermanfaat memaksimalkan produksi sperma, lycopine juga baik untuk melawan kanker prostat.
Selain asupan nutrisi, kesehatan sperma juga dipengaruhi gaya hidup. Demi kuantitas dan kualitas sperma yang prima, hindari stres, konsumsi rokok dan alkohol. Kebiasan buruk semacam itu bisa merusak kualitas sperma. Pemakaian celana dalam yang terlalu ketat juga memperburuk kualitas sperma.
Sistem reproduksi wanita ternyata memiliki pengontrol kualitas sperma alami
Sistem reproduksi wanita ternyata memiliki pengontrol kualitas sperma alami. Terdapat sebuah mekanisme yang akan 'menolak' sperma jika tidak cukup berkualitas untuk membuahi sel telur. Hal itu menurut penelitian yang dilakukan tim peneliti dari University of Adelaide, Australia.
Hasil tes menemukan, wanita memiliki 'sistem terpadu', untuk menilai apakah pasangannya cukup memiliki energi berkualitas untuk bereproduksi. "Kami benar-benar berpikir bahwa beberapa wanita lebih pemilih dari yang lain. Bagian dari keseluruhan proses adalah bagaimana tubuh wanita mengevaluasi waktu dan pasangan yang tepat untuk kehamilan," kata Sarah Robertson, peneliti dari University of Adelaide, seperti dikutip dari Times of India.
Beberapa wanita memiliki batas yang lebih tinggi untuk merespon sebuah sinyal. Mungkin hanya dengan satu pasangan, mereka mengalami kesulitan lebih besar dari yang lain.
"Beberapa kombinasi dari pria dan wanita mungkin tidak cocok dan kemungkinan sistem kekebalan dari wanita tidak merespon dengan benar untuk memicu molekul pasangan mereka," kata Robertson.
Penelitian ini memang dilakukan pada tikus dan babi. Tetapi menurut Robertson ada indikasi kalau efeknya juga sama pada manusia. "Kami telah menemukan, ada sinyal molekul dalam cairan mani, sehingga setelah coitus yaitu ketika cairan dari pria mengalir ke jaringan reproduksi wanita. Hal ini memungkinkan perubahan dalam ekspresi gen dan juga perubahan dalam sistem kekebalan wanita yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan," tambahnya.
Ia juga mengungkap temuan ini bisa menjadi sangat penting dari perspektif evolusi. Karena itu berarti tubuh wanita memiliki kemampuan untuk memutuskan kapan waktu yang tepat untuk hamil.
Simak 10 mitos dan fakta yang berkaitan dengan sperma
Ada banyak mitos tentang sperma yang ada di sekitar dan dianggap sebagai pengetahuan umum. Sebagian di antaranya benar, namuan ada pula yang tidak berdasar. Dengan berbagai alasan seperti rasa malu, banyak orang yang tidak mengajukan berbagai pertanyaan seputar sperma kepada ginekologis.
Simak 10 mitos dan fakta yang berkaitan dengan sperma seperti dikutip dari Genius Beauty berikut.
1. Sperma bisa dijadikan zat kosmetik unik dengan efek peremajaan tubuh
Sperma memang mengandung unsur berguna bagi tubuh bila berada di lingkungan yang sesuai. Namun, pada beberapa orang, sprema menimbulkan reaksi alergi.
2. Berapa lama pria tidak melakukan seks bisa dilihat dari warna sperma
Beberapa hal dapat dideteksi dari warna. Kita bisa menentukan jumlah dan konsentrasi yang akan mempengaruhi warna sperma. Makin banyak dan padat bentuk sperma, menandakan jumlah sperma makin besar dan kemungkinan si pria sudah lama tidak bercinta.
3. Rasa sperma tergantung asupan makanan
Dalam beberapa hal benar yang bergantung pada asupan makanan manis atau pedas. Namun, sperma memiliki citarasa tersendiri yang dapat memblokir rasa lainnya.
4. Konsumsi alkohol mempengaruhi sperma
Alkohol mempengaruhi sperma secara tidak langsung. Konsumsi alkohol berlebih secara teratur akan mengurangi potensi reproduksi pria.
5. Menahan diri tak melakukan hubungan seks dapat meningkatkan jumlah sperma
Benar, namun jangan berlebihan. Pria harus mengeluarkan sperma setelah 7-10 hari atau kinerja sperma akan menurun. Hubungan intim sebanyak dua kali seminggu mendekati hari-hari ovulasi adalah waktu paling sempurna bila menginginkan kehamilan.
6. Kualitas sperma menurun seiring usia yang bertambah tua
Dari segi kualitas, sperma umumnya tidak berubah, namun dari sisi kemungkinan untuk membuahi sel telur semakin menurun.
7. Memakai pakaian ketat tidak sehat
Pakaian ketat akan mengurangi aliran darah ke testis sehingga membuat testis panas. Akibatnya jumlah spermatozoon (benih sperma) dilepaskan selama ejakulasi lebih rendah. Sehingga pria disarankan untuk memakai pakaian dalam yang longgar.
8. Proses produksi spermatozoon membutuhkan lingkungan dengan suhu 3-5 derajat di bawah suhu tubuh.
9. Tubuh manusia memproduksi 70-150 juta spermatozoon tiap hari
10. Kecepatan spermatozoon saat ejakulasi mencapai 18-45 km/jam.
Sumber: VivaNews.com
Memperhatikan kesehatan sperma sangat penting bagi pasangan yang tengah berencana memiliki buah hati. Sama halnya sel telur, kondisi sperma menentukan tingkat kesuburan.
Salah satu ciri sperma sehat adalah jika jumlahnya mencapai 20 juta per mililiter sperma atau air mani. Dengan asupan nutrisi yang tepat, seorang pria dewasa bisa memaksimalkan kuantitas sperma.
Berikut jenis makanan yang bermanfaat untuk meningkatkan produksi sperma.
Air Putih
Tak ada fungsi organ yang berjalan normal saat tubuh kekurangan air. Dalam kondisi dehidrasi akibat kekurangan cairan, produksi hormon penghasil sperma akan terhambat. Takaran ideal, konsumsi air sedikitnya delapan gelas per hari.
Daging
Kandungan asam amino (L-arginine dan L-carnitine) dalam sejumlah produk daging bermanfaat untuk meningkatkan hormon testosteron dan meningkatkan produksi sperma. Produk yang baik dikonsumsi adalah ikan tuna, daging unggas, dan daging merah.
Tak hanya makanan mengandung asam amino, tubuh juga membutuhkan asupan makanan mengandung zinc untuk memproduksi sperma. Discovery Health menyarankan sejumlah makanan kaya zinc seperti daging kalkun, kerang, daging kambing, dan daging merah tanpa lemak untuk meningkatkan kuantitas sperma.
Biji Kacang
Selain kaya kandungan zinc dan asam amino, mayoritas produk kacang-kacangan juga memiliki kadar selenium yang cukup tinggi. Porsi yang disarankan adalah seperempat cangkir kacang sehari.
Padi-padian
Granola dan oatmeal juga kaya asam amino (L-arginine dan L-carnitine) yang bermanfaat untuk meningkatkan hormon testosteron dan meningkatkan produksi sperma. Sejumlah produk padi-padian seperti gandum juga kaya zinc.
Buah dan Sayur
Meningkatkan kuantitas sperma juga bisa dilakukan dengan menambah porsi sayur hijau seperti bayam, brokoli, asparagus, dan ganggang laut. Bayam mengandung asam amino, sedangkan lainnya mengandung asam folat yang juga mempengaruhi produksi sperma.
Sementara buah-buahan seperti tomat, semangka, jambu, dan anggur merah, memiliki kadar lycopine yang cukup tinggi. Tak hanya bermanfaat memaksimalkan produksi sperma, lycopine juga baik untuk melawan kanker prostat.
Selain asupan nutrisi, kesehatan sperma juga dipengaruhi gaya hidup. Demi kuantitas dan kualitas sperma yang prima, hindari stres, konsumsi rokok dan alkohol. Kebiasan buruk semacam itu bisa merusak kualitas sperma. Pemakaian celana dalam yang terlalu ketat juga memperburuk kualitas sperma.
Sistem reproduksi wanita ternyata memiliki pengontrol kualitas sperma alami
Sistem reproduksi wanita ternyata memiliki pengontrol kualitas sperma alami. Terdapat sebuah mekanisme yang akan 'menolak' sperma jika tidak cukup berkualitas untuk membuahi sel telur. Hal itu menurut penelitian yang dilakukan tim peneliti dari University of Adelaide, Australia.
Hasil tes menemukan, wanita memiliki 'sistem terpadu', untuk menilai apakah pasangannya cukup memiliki energi berkualitas untuk bereproduksi. "Kami benar-benar berpikir bahwa beberapa wanita lebih pemilih dari yang lain. Bagian dari keseluruhan proses adalah bagaimana tubuh wanita mengevaluasi waktu dan pasangan yang tepat untuk kehamilan," kata Sarah Robertson, peneliti dari University of Adelaide, seperti dikutip dari Times of India.
Beberapa wanita memiliki batas yang lebih tinggi untuk merespon sebuah sinyal. Mungkin hanya dengan satu pasangan, mereka mengalami kesulitan lebih besar dari yang lain.
"Beberapa kombinasi dari pria dan wanita mungkin tidak cocok dan kemungkinan sistem kekebalan dari wanita tidak merespon dengan benar untuk memicu molekul pasangan mereka," kata Robertson.
Penelitian ini memang dilakukan pada tikus dan babi. Tetapi menurut Robertson ada indikasi kalau efeknya juga sama pada manusia. "Kami telah menemukan, ada sinyal molekul dalam cairan mani, sehingga setelah coitus yaitu ketika cairan dari pria mengalir ke jaringan reproduksi wanita. Hal ini memungkinkan perubahan dalam ekspresi gen dan juga perubahan dalam sistem kekebalan wanita yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan," tambahnya.
Ia juga mengungkap temuan ini bisa menjadi sangat penting dari perspektif evolusi. Karena itu berarti tubuh wanita memiliki kemampuan untuk memutuskan kapan waktu yang tepat untuk hamil.
Simak 10 mitos dan fakta yang berkaitan dengan sperma
Ada banyak mitos tentang sperma yang ada di sekitar dan dianggap sebagai pengetahuan umum. Sebagian di antaranya benar, namuan ada pula yang tidak berdasar. Dengan berbagai alasan seperti rasa malu, banyak orang yang tidak mengajukan berbagai pertanyaan seputar sperma kepada ginekologis.
Simak 10 mitos dan fakta yang berkaitan dengan sperma seperti dikutip dari Genius Beauty berikut.
1. Sperma bisa dijadikan zat kosmetik unik dengan efek peremajaan tubuh
Sperma memang mengandung unsur berguna bagi tubuh bila berada di lingkungan yang sesuai. Namun, pada beberapa orang, sprema menimbulkan reaksi alergi.
2. Berapa lama pria tidak melakukan seks bisa dilihat dari warna sperma
Beberapa hal dapat dideteksi dari warna. Kita bisa menentukan jumlah dan konsentrasi yang akan mempengaruhi warna sperma. Makin banyak dan padat bentuk sperma, menandakan jumlah sperma makin besar dan kemungkinan si pria sudah lama tidak bercinta.
3. Rasa sperma tergantung asupan makanan
Dalam beberapa hal benar yang bergantung pada asupan makanan manis atau pedas. Namun, sperma memiliki citarasa tersendiri yang dapat memblokir rasa lainnya.
4. Konsumsi alkohol mempengaruhi sperma
Alkohol mempengaruhi sperma secara tidak langsung. Konsumsi alkohol berlebih secara teratur akan mengurangi potensi reproduksi pria.
5. Menahan diri tak melakukan hubungan seks dapat meningkatkan jumlah sperma
Benar, namun jangan berlebihan. Pria harus mengeluarkan sperma setelah 7-10 hari atau kinerja sperma akan menurun. Hubungan intim sebanyak dua kali seminggu mendekati hari-hari ovulasi adalah waktu paling sempurna bila menginginkan kehamilan.
6. Kualitas sperma menurun seiring usia yang bertambah tua
Dari segi kualitas, sperma umumnya tidak berubah, namun dari sisi kemungkinan untuk membuahi sel telur semakin menurun.
7. Memakai pakaian ketat tidak sehat
Pakaian ketat akan mengurangi aliran darah ke testis sehingga membuat testis panas. Akibatnya jumlah spermatozoon (benih sperma) dilepaskan selama ejakulasi lebih rendah. Sehingga pria disarankan untuk memakai pakaian dalam yang longgar.
8. Proses produksi spermatozoon membutuhkan lingkungan dengan suhu 3-5 derajat di bawah suhu tubuh.
9. Tubuh manusia memproduksi 70-150 juta spermatozoon tiap hari
10. Kecepatan spermatozoon saat ejakulasi mencapai 18-45 km/jam.
Sumber: VivaNews.com
No comments:
Post a Comment