Dr Prima Progestian, SpOG (K), dokter spesialis kebidanan dan kandungan Brawijaya Woman and Children Hospital menjawab:
Memang benar, penggunaan antiseptik sebaiknya dihindari apalagi sampai masuk ke dalam Miss V. Hal ini dapat menyebabkan matinya bakteri yang "baik" dalam Miss V sehingga akan menyebabkan keputihan. Sayang, banyak perempuan yang tidak mengetahui tentang hal ini dan menganggap penggunaan sabun pembersih kewanitaan akan membuat Miss V kesat dan sehat. Padahal membersihkan Miss V tidak boleh sembarangan, tidak boleh memakai macam-macam alat atau cairan.
V-spa atau perawatan lain yang berhubungan dengan tindakan mencampur macam-macam ramuan dengan daun sirih dan sebagainya sebenarnya bisa membuat Miss V kering. Miss V sendiri diciptakan lembap. Bahkan idealnya bersifat asam yaitu pada kisaran pH 3-6. Nah, dengan kelembapan itu, Miss V mengeluarkan cairan khusus yang bertujuan menjaga dari kuman dan kotoran yang masuk. Kalau kering, Miss V menjadi tidak berdaya sehingga lebih mudah terinfeksi dan terluka.
Jadi, hindari memakai produk perawatan yang mengandung daun sirih atau wewangian terlalu sering karena akan merusak selaput Miss V. Untuk merawat organ intim jika sudah berhubungan intim dapat dilakukan dengan pembersihan Miss V (vaginal toilet) secara mandiri. Cukup menggunakan air bersih dan dibasuhkan dengan jari hingga ke dalam menyentuh mulut rahim.
Bagi yang belum pernah berhubungan intim memang agak sulit. Jika ingin memakai pembersih, gunakan yang mengandung laktobasilus untuk mengatur flora normal Miss V. Perawatan dengan ratus masih boleh dilakukan hanya jika alat dan bahan yang digunakan bersih serta penguapan tidak berupa asal jelaga.
9 Cara Merawat Miss V
Menjelang hari pernikahan, kaum wanita sering melakukan berbagai perawatan agar tampil prima luar-dalam. Tetapi setelah menjalani perkawinan selama bertahun-tahun, perawatan diri sering dilupakan. Kesibukan sehari-hari sering disebut sebagai alasan tidak sempatnya melakukan hal tersebut. Padahal sesibuk apa pun, kita perlu menyisihkan waktu untuk merawat diri. Salah satu yang sebaiknya dilakukan adalah merawat daerah intim kewanitaan. Perawatan ini tak hanya bertujuan untuk memanjakan diri sendiri, tetapi juga bisa membahagiakan pasangan Anda.
Apa yang sebaiknya dilakukan?
Setiap sebulan sekali, wanita yang masih berusia produktif mengalami menstruasi. Tak jarang aroma kurang sedap merebak dari area tersebut selama masa menstruasi atau sesudahnya. Salah satu usaha untuk mengusir bau tersebut adalah menggunakan cairan pembersih khusus dengan pH sangat rendah, yaitu sekitar 3,5 - 4,5. Dengan demikian, seperti yang dijelaskan oleh Elizabeth G. Stewart, MD, dan Paula Spencer dalam buku The V Book, tingkat keasaman vagina jadi lebih tinggi. Kondisi asam di vagina memang perlu dijaga untuk mencegah masuknya bakteri dari luar.
Berikut 9 cara lain untuk menjaga kesehatan vagina:
1. Beberapa wanita memiliki kebiasaan untuk melakukan douching (membersihkan vagina dengan menggunakan alat tertentu) usai masa menstruasi. Alasannya? Agar darah kotor yang keluar saat menstruasi bisa dibersihkan secara maksimal. Padahal, sesungguhnya menstruasi adalah proses alami yang tidak kotor. Sebaiknya lakukan douching atas rekomendasi dokter. Salah membersihkannya, malah bisa membunuh bakteri baik yang sebenarnya dibutuhkan vagina.
2. Hindari kebiasaan menggunakan wewangian pada area intim. Hal ini termasuk saat kita memilih pembalut tipis (panty liner). Sekarang banyak ditemukan panty liner yang disertai wewangian, untuk menjaga aroma area intim kewanitaan kita. Kemungkinan reaksi yang bisa terjadi setelahnya adalah iritasi atau alergi. Untuk pemilik kulit sensitif, hindari pemakaian cairan pelembut pakaian pada saat mencuci pakaian dalam. Sebaiknya gunakan sabun yang lembut dan bebas aroma.
3. Jangan menggunakan panty liner sepanjang hari. Meskipun Anda rajin menggantinya, hal ini mengakibatkan iritasi pada vagina. Kalau cairan yang keluar dari area intim kewanitaan Anda sudah sangat berlebihan, segera kunjungi dokter spesialis kulit dan kelamin.
4. Sebaiknya jangan malas mengganti pembalut. Gunakanlah panty liner pada "detik-detik terakhir" masa menstruasi. Setidaknya gantilah pembalut, panty liner, atau tampon setiap 4 jam sekali. Usai buang air kecil, sebaiknya Anda juga mengganti pembalut.
5. Kondisi iklim Indonesia yang lembap, membuat kita mudah berkeringat. Lecet di area sekitar vagina karena gesekan biasa terjadi. Untuk mencegahnya, kita sering memberi bedak tabur. Sebaiknya mulai sekarang jangan memberi bedak pada daerah intim. Partikel lembut bedak bisa masuk ke vagina dan menjadi penyebab munculnya kanker rahim.
6. Agar tampak langsing dari luar, banyak wanita memilih pakaian dalam yang sangat ketat. Waspadalah, hal ini bisa menimbulkan jamur berkembang biak pada area intim Anda. Sebaiknya jangan terlalu sering mengenakan pakaian dalam superketat. Pilihlah pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat.
7. Mandilah dengan menggunakan sabun yang lembut. Jangan pernah menggosok area sekitar vagina dengan loofah atau sikat tubuh.
8. Lakukan hubungan intim yang aman. Maksudnya, cermati jika pasangan Anda sedang mengidap penyakit kelamin seperti herpes atau lainnya. Dalam kasus beberapa pasangan, suami mereka tidak sadar kalau sedang mengalami penyakit berbahaya tersebut.
9. Periksalah alat kontrasepsi secara teratur.
(Dian Primasari/Majalah Sekar)
Sumber: Kompas.com
No comments:
Post a Comment