1. Sumber protein. Telur sumber protein yang alami, bahkan merupakan satu dari protein berkualitas tertinggi. Bahan makanan ini menyediakan semua asam amino yang diperlukan oleh tubuh kita.
2. Sumber energi. Butuh sarapan kilat? Ambil saja telur rebus. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan berprotein tinggi untuk sarapan, seperti telur, bisa membantu Anda merasa lebih berenergi dan lebih kenyang sepanjang hari. Manfaat sarapan sendiri juga untuk memperbaiki memori dan meningkatkan konsentrasi.
3. Telur itu ekonomis. Bila dirata-rata, per butir telur harganya hanya Rp 1.200-Rp 1.400. Artinya, jauh lebih murah daripada bahan makanan berprotein tinggi lain per porsinya.
4. Telur baik untuk jantung. Penelitian yang telah dilakukan selama lebih dari 30 tahun menyimpulkan bahwa orang dewasa yang sehat bisa menikmati telur tanpa memengaruhi risiko penyakit jantung.
5. Gampang dimasak. Hanya dengan direbus, dibuat telur mata sapi, atau telur dadar, Anda bisa mendapatkan sarapan yang lezat. Waktu memasaknya tak lebih lama daripada jika Anda membuat sereal atau oatmeal.
6. Baik untuk perkembangan janin. Telur merupakan sumber kolin, nutrisi penting untuk perkembangan janin dan bayi. Ibu hamil yang mendapatkan cukup kolin dalam menu makanannya bisa membantu mengurangi risiko cacat lahir tertentu pada bayi, dan mendukung perkembangan otak dan memorinya.
7. Mengandung vitamin dan mineral. Sebutir telur memiliki 13 vitamin dan mineral penting dalam jumlah yang bervariasi. Sebutir telur juga hanya mengandung 70 kalori. Jadi selama tak dikonsumsi berlebihan, telur aman dikonsumsi setiap hari.
Telur Boleh Disantap Tiap Hari, Kok!
Kuning telur kaya akan nutrisi esensial yang penting bagi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah kolin. Kolin penting untuk menjaga kelancaran fungsi metabolisme tubuh. Banyak mitos yang menyebutkan kalau mengonsumsi kuning telur dapat menimbulkan risiko penyakit jantung. Padahal, hasil penelitian yang dimuat dalam American Journal of Clinic Nutrition menyebutkan bahwa telur hanya memiliki sedikit kadar lemak jenuh sehingga tidak mengganggu kesehatan jantung.
Yang jadi masalah adalah jika telur digoreng, kemudian dikonsumsi setiap hari lebih dari sebutir oleh penderita sakit jantung atau orang dengan kecenderungan sakit jantung. Demikian dikatakan dr Lany Dewi Wijono, SpGK, ahli gizi dari RS Mitra Kemayoran.
Sebenarnya, lanjut dr Lany, kebutuhan seseorang akan suatu nutrisi, termasuk protein dan vitamin dalam telur, berbeda-beda tergantung kondisi dan aktivitas masing-masing.
Satu kuning telur mengandung 25 persen kebutuhan kolin harian. Untuk penderita sakit jantung, cukup konsumsi 2 kuning telur setiap minggu. Jika tak punya riwayat penyakit jantung, kita boleh mengonsumsi sebutir telur rebus setiap hari.
Putih Telur Dapat Membakar Lemak
Kolesterol yang terdapat pada telur ternyata paling banyak berada pada kuning telur. Oleh karena itu, Anda bisa menggunakan putih telur dalam masakan atau makanan sehari-hari untuk menurunkan tingkat kolesterol.
Putih telur = sumber protein alami
Putih telur mengandung 40 jenis protein dan nutrisi penting lainnya seperti potasium, kalsium, fosfor dan seng. Protein alami yang terdapat pada putih telur ini juga baik dalam menghasilkan asam amino untuk pembentukan otot.
Putih telur menghasilkan protein yang langsung bisa diserap oleh tubuh
Makanan lain yang mengandung protein seperti daging-dagingan atau minuman berprotein harus dipecah dulu oleh tubuh sebelum dapat diserap. Proses yang lama ini menyebabkan tubuh hanya bisa menerima 1/3 saja dari protein asli. Sementara dengan putih telur, protein langsung diserap oleh tubuh 100%.
Sarapan putih telur untuk mengurangi berat badan
Mengonsumsi putih telur di pagi hari memberikan tenaga bagi tubuh untuk membakar lemak dan kalori sambil membentuk otot. Sebuah penelitian di Pennington Biomedical Research Center membuktikan bahwa mereka yang mengonsumsi dua putih telur setiap pagi, berat badannya berkurang hingga 65% dan merasa lebih berenergi, daripada mereka yang hanya mengonsumsi roti biasa.
Sumber: kompas.com
No comments:
Post a Comment