Jika Pembaca membaca judul tulisan di atas, tentulah akan berfikiran negatif. Mengapa sih penulis membahas topik yang seperti ini? Ini kan sesuatu yang jorok dan biasanya tidak akan dijadikan sebagai topik pembicaraan. Justru akibat aktivitas ini dianggap sebagai sesuatu yang jorok, maka tentunya sebagian besar dari kita tidak mengetahui mengapa kita bisa kentut. Mengapa aktivitas yang satu ini dianugerahkan Tuhan dan harus terjadi pada diri kita. Bahasa Indonesia yang lebih sopan untuk kata kentut ini adalah "buang angin".
Apa itu "Kentut"?
Kentut (buang angin) atau yang dalam istilah kedokteran disebut sebagai flatus adalah suatu proses pengeluaran gas atau udara yang berada dalam saluran pencernaan kita (terutama dari usus besar/kolon) melalui anus. Kentut biasanya ditandai dengan rasa mulas di perut. Ini sering menjadi pertanda kalau seseorang:
* Kelebihan makan makanan tertentu.
* Ingin buang air besar.
* Mengalami efek samping obat-obatan tertentu.
* Menderita konstipasi atau sembelit.
* Sedang masuk angin.
Mengapa Kentut itu Bau?
Gas yang terkandung dalam kentut itu terdiri dari nitrogen, oksigen, metan (diproduksi bakteri atau kuman dan mudah terbakar), karbondioksida, hidrogen dan lain-lain. Gas yang keluar dapat berbau menyengat akibat adanya kandungan gas bergugus indol atau hidrogen sulfida (S-H) yang tercampur. Indera penciuman manusia cukup reaktif terhadap senyawa-senyawa yang mengandung gugus ini, sehingga kentut ini baunya sangat menyengat dan tidak sedap. Di samping itu, makanan-makanan tertentu juga akan menyebabkan kentut semakin bau. Makanan-makanan yang sangat berpengaruh terhadap bau kentut karena mengandung banyak sulfur antara lain adalah petai, kacang, kubis (kol), bawang putih dan bawang merah, cuka, jagung, ubi. Kentut yang ditahan akan mengakibatkan perut semakin kembung dan mulas, dan bau khasnya bertambah semakin busuk. Itu disebabkan karena akumulasi gas dan senyawa yang terus bertambah di dalam perut. Akibatnya bau kentut akan semakin menyengat dan tidak sedap.
Dari manakah Asal Gas di Dalam Alat Pencernaan Kita?
Gas yang kita buang sebagai kentut itu sebenarnya berasal dari:
Apa itu "Kentut"?
Kentut (buang angin) atau yang dalam istilah kedokteran disebut sebagai flatus adalah suatu proses pengeluaran gas atau udara yang berada dalam saluran pencernaan kita (terutama dari usus besar/kolon) melalui anus. Kentut biasanya ditandai dengan rasa mulas di perut. Ini sering menjadi pertanda kalau seseorang:
* Kelebihan makan makanan tertentu.
* Ingin buang air besar.
* Mengalami efek samping obat-obatan tertentu.
* Menderita konstipasi atau sembelit.
* Sedang masuk angin.
Mengapa Kentut itu Bau?
Gas yang terkandung dalam kentut itu terdiri dari nitrogen, oksigen, metan (diproduksi bakteri atau kuman dan mudah terbakar), karbondioksida, hidrogen dan lain-lain. Gas yang keluar dapat berbau menyengat akibat adanya kandungan gas bergugus indol atau hidrogen sulfida (S-H) yang tercampur. Indera penciuman manusia cukup reaktif terhadap senyawa-senyawa yang mengandung gugus ini, sehingga kentut ini baunya sangat menyengat dan tidak sedap. Di samping itu, makanan-makanan tertentu juga akan menyebabkan kentut semakin bau. Makanan-makanan yang sangat berpengaruh terhadap bau kentut karena mengandung banyak sulfur antara lain adalah petai, kacang, kubis (kol), bawang putih dan bawang merah, cuka, jagung, ubi. Kentut yang ditahan akan mengakibatkan perut semakin kembung dan mulas, dan bau khasnya bertambah semakin busuk. Itu disebabkan karena akumulasi gas dan senyawa yang terus bertambah di dalam perut. Akibatnya bau kentut akan semakin menyengat dan tidak sedap.
Dari manakah Asal Gas di Dalam Alat Pencernaan Kita?
Gas yang kita buang sebagai kentut itu sebenarnya berasal dari:
- - Dari udara yang kita telan. Saat kita makan ada udara yang ikut tertelan bersama makanan. Apalagi kalau makan kita tergesa-gesa, biasanya kita akan bersendawa.
- - Gas yang berdifusi dari darah ke dalam saluran pencernaan. Ini biasanya terjadi di usus halus. Di usus halus biasanya hanya ada sejumlah kecil gas, dan banyak dari udara ini berjalan dari lambung masuk ke dalam usus kecil (usus halus). Sebagai tambahan, karbon dioksida dalam jumlah cukup juga sering timbul karena reaksi antara cairan lambung yang asam dan bikarbonat dalam cairan pankreas, yang kadang pembebasannya lebih cepat daripada karbondioksida yang diserap.
- - Gas yang terbentuk sebagai hasil fermentasi bakteri. Dalam usus besar, bagian terbesar gas terbentuk dari hasil kerja bakteri. Karbohidrat dan makanan lainnya yang tidak diserap di usus halus, akan difermentasi oleh bakteri dan dibusukkan di sana.
Mengapa Kentut Itu Dapat Berbunyi?
Saat gas dari usus besar akan keluar (ekspulsif), otot abdomen (perut) dan spincter ani externus (otot anus bagian luar) berkontraksi. Kontraksi ini membuat tekanan intraabdomen meningkat, sehingga akan mendorong udara keluar. Karena lubang anus kita kecil dan sempit, maka ketika udara yang cepat melewati lubang anus tersebut, akan menimbulkan vibrasi, seperti kalau meniup terompet, dan vibrasi (getaran) tersebut menimbulkan bunyi yang khas, yaitu bunyi kentut.
No comments:
Post a Comment